WELCOME
Archive for 2018
22 September merupakan Hari Badak Sedunia (World Rhino Day). Pada hari ini pula kita diingatkan bahwa saat ini ada lima spesies badak yang masih tersisa di dunia, dua di antaranya terdapat di Indonesia, yaitu badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).
Badak adalah satwa soliter yang sangat sulit diamati. Sebagai contoh, anggota Rhino Monitoring Unit Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang sering keluar masuk hutan untuk memonitor keberadaan badak Jawa di kawasan TNUK saja hampir tidak pernah bertemu secara langsung dengan satwa langka ini. Keberadaan badak bercula satu ini dapat terpantau berkat kamera jebak (camera trap) yang dipasang di lokasi-lokasi yang menjadi tempat favorit badak, misalnya tempat mencari makan dan tempat berkubang.
Upaya dan kerjasama berbagai pihak –termasuk di antaranya dukungan publik—telah membuahkan hasil positif. Salah satunya adalah kabar gembira tentang kelahiran badak di TNUK. Selama 2015, ada tujuh badak Jawa lahir yang terekam kamera jebak. Dengan begitu, diperkirakan ada 64 individu badak Jawa di TN Ujung Kulon, seperti diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dalam pidatonya di Pekan Lingkungan Hidup, di Jakarta, Kamis (8/6/16). Tentu saja hal ini menggembirakan, apalagi badak merupakan satwa yang sulit bereproduksi. Masa kehamilan badak terhitung panjang, hanya dapat bereproduksi dua atau tiga kali semasa hidupnya. Di sisi lain, sifat pemalu badak betina membuat intensitas bertemunya badak jantan dan betina menjadi sangat minim. Selain itu, biasanya badak betina enggan untuk didekati oleh badak jantan selama anaknya belum dilepas oleh badak betina tersebut.
Namun, spesies yang memiliki kulit bermosaik menyerupai baja ini masih mendapat ancaman. Saat ini, badak Jawa yang ada di TNUK mengalami ancaman terhadap pakan badak dengan adanya tanaman langkap (Arenga obtusifolia) yang tumbuh subur di hutan. Langkap tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tanaman pakan badak tak bisa tumbuh. Menyikapi permasalahan tersebut, WWF-Indonesia mengembangkan sebuah proyek untuk mengendalikan pertumbuhan langkap.
Selain penurunan kualitas habitat akibat hadirnya tanaman langkap, fenomena perubahan iklim, terutama meningkatnya permukaan air laut juga menjadi ancaman terhadap habitat badak Jawa di semenanjung Ujung Kulon. Dari pengamatan lapangan khususnya di bagian leher semenanjung Ujung Kulon, telah terjadi penyusutan daratan yang signifikan. Lebar daratan di bagian leher semenanjung yang relatif kecil, kurang dari 2 km terancam hilang akibat abrasi seiring dengan meningkatnya permukaan air laut. “Jika tidak ada tindakan adaptasi yang dilakukan terhadap dampak fenomena perubahan iklim global, maka wilayah semenanjung berpotensi lepas dari daratan Pulau Jawa yang selanjutnya menjadi pulau tersendiri dan mengisolasi populasi badak Jawa pada akhirnya,” ungkap Yuyun Kurniawan, National Rhino Conservation Coordinator WWF-Indonesia.
Budidaya Badak
CALANG - Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya menjadi pusat budidaya penyu di Provinsi Aceh yang dikelola Kelompok Konservasi Aron Meubaja. Berkaitan dengan itu, Jumat (26/1) lalu, Kelompak Aron Meubanja bersama Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, serta DKP Aceh Jaya melepaskan 100 ekor tukik (anak penyu) ke laut lepas di kawasan pantai Desa Keude Panga.
“Dengan adanya budidaya penyu di Aceh Jaya, akan menciptakan lapangan kerja kepada masyarakat untuk mendapat telur penyu sebagai sumber ekonomi,” kata Kepala DKP Aceh Ir Teuku Diauddin kepada Serambi, Jumat (26/1), di sela pelepasan tukik. Ia menambahkan, pihaknya memberi dukungan terhadap konservasi penyu yang dibina tim Konservasi Aron Meubanja. Pemerintah juga komit memberi bantuan yang dibutuhkan oleh tim tersebut, untuk memperlancar kegiatan anggota relawan kawasan Panga.
“Di Provinsi Aceh hanya di Aceh Jaya satu-satunya yang kita berdayakan, ke depan kita juga berharap ada di tempat-tempat lain di Aceh yang akan diberdayakan menyangkut dengan perkembangan penyu di Aceh,” katanya. Ia mengharapkan semua pihak, baik masyarakat dan lembaga lainnya untuk menjaga ekosistem sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata, dan juga bisa dijadikan tempat praktik bagi mahasiswa.
“Pada Jumat sore kemarin kita melepas 149 ekor tukik, dan diperkirakan hanya lima persen dari jumlah tersebut yang akan selamat,” ujar Murdiadi, Ketua Tim Konservasi Aron Meubanja. Murndiadi yang dikenal sebagai Dedi Penyu mengharapkan adanya kepedulian pemerintah daerah maupun provinsi untuk terus membantunya, baik dari segi insfrastruktur, fasilitas dan dana untuk keperluan dalam merawat penetesan penyu.
Lebih lanjut Dedi Penyu menambahkan sejak adanya lembaga yang ia pimpin hingga saat ini para relawannya belum pernah menerima gaji sepeser pun. Pihaknya juga masih mengalami keterbatasan personel. “Kalau mau merekrut juga susah karena statusnya hanya sebagai relawan,” sebutnya.
Ketua Tim Konservasi Aron Meubanja Murdiadi juga mengatakan sejak 2012 hingga Januari 2018, jumlah tukik yang sudah dilepas ke laut mencapai 10.000 ekor lebih dengan fasilitas seadanya. Sedangkan untuk jenis penyu yang sedang dikembangkan di daerah itu hanya dua jenis yaitu Lekang dan Belimbing.(c45)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Panga Jadi Pusat Budidaya Penyu, http://aceh.tribunnews.com/2018/01/28/panga-jadi-pusat-budidaya-penyu.
Budidaya Penyu
Bahan membuat segelas Es Lemon Squash :
- Sebuah jeruk nipis / Lemon
- Soda bening biasa ukuran sedang (F&N atau Fanta)
- Es batu secukupnya
- Gula pasir yang sudah di cairkan 2-3 sendok makan
Cara membuat :
1. Ambil perasan lemon atau jerpis (jeruk nipis)
2. Gelas yang kosong di tuangkan gula cair
3. Masukkan Es batu yang banyak ke dalam gelas
4. Tuangkan soda hingga voleme hampir penuh
5. Aduk-aduk dengan sedotan agar semuanya homogen
6. Tunggu beberapa saat hingga minuman menjadi dingin dan es lemon squash siap di minum.
Lemon Squash
Bahan patty :
- 100 g daging cincang
- 1 butir telur
- 50 g tepung roti
- 1 sendok teh beef base (penyedap rasa daging)
- bawang bombay cincang halus
Cara membuat patty :
- Campur semua bahan beef patty menjadi satu dan aduk hingga rata
- Kemudian cetak dengan dibentuk pipih sesuai selera
- Simpan dalam freezer, kemudian pindahkan daging dari freezer ke chiller
- Setelah lunak, panggang dengan suhu 150 C selama 20 menit
- Sajikan dengan roti burger dan pelengkap
Voila! Beef burger buatan sendiri siap disantap!
Burger KNP Co.
Cara Membuat Kotak Tisu Dari Karton,- Karton adalah suatu benda yang sangat mudah digunakan untuk membuat sebuah kerajinan. Karton sendiri ada yang tebal da nada juga yang tipis, kardus susu ataupun kardus sepatu biasanya juga terbuat dari karton. Karena karton sangat mudah digunakan, maka banyak kerajinan yang bisa kita buat dengan menggunakan kotak karton ini. salah satunya adalah kotak tisu, biasanya untuk mempercantik kotak tisu yang terbuat dari karton biasanya di butuhkan sedotan, kertas kado, ataupun kain flanel, tergantung dengan kebutuhan masing masing. Artikel ini akan sedikit membahas tentang cara membuat kotak tisu dari kotak karton.
Pertama.
Siapkan bahan karton, untuk ukuran di seiapkan sesuai kebutuhan ya.
Siapkan bahan karton, untuk ukuran di seiapkan sesuai kebutuhan ya.
Kedua.
Siapkan alat alat seperti :
Siapkan alat alat seperti :
- Gunting
- Lem
- Pulpen / pensil
- Penggaris
- Serta bahan pendukung seperti kain flanel, Koran atau kertas kado.
- Gunting karton mengikuti pola pada gambar.
- Siapkan dulu bahan pendukung. Jika anda menggunakan kertas kado / Koran. Gulunglah usahakan juga gulungan kertas memiliki besar dan panjang yang sama agar nanti terlihat rapi, agar gulungan kertas terkunci atau tidak terbuka lagi, kalian bisa menggunakan double tape atau lem.
- Potonglah gulungan kertas tadi sesuai dengan kebutuhan kotak yang di inginkan
- Lubangilah bagian atas pada kotak tisu untuk membuat celah. Sebisa mungkin menggunakan peggaris suapaya mendapatkan hasil yang bagus.
- Untuk menggabungkan tiap bagian gunakan lah lem dan tempelkan setiap bagian sampai terbentuk menjadi kotak tisu.
- Jika kotak tisu sudah terbentuk maka kita akan ke bagian terakhir atau finishing, di sini kita akan menempelkan bagian gulungan kertas Koran / kertas kado tadi untuk menjadi sebuah hiasan pada kotak tisu. Disinilah kita membutuhkan ukuran dan besar yang sama supaya hiasan pada kotak tisu tersebut terlihat bagus dan menatik. Jika sudah maka selamat, kotak tisu anda sudah jadi, dan jika kalian ingin menggunakan kain flanel cukup dengan memotongnya panjang dan telpelkan pada bagian bawah dan atas kotak.
Cara Membuat Kotak Tisu
- Alat dan Bahan
- Kain Kanvas, warna putih tulang (bahan yang sama yang dipakai jahit tempat pensil)
- Kain keras viselin
- Benang jahit warna senada dengan kain
- Meteran jahit
- Gunting bahan
- Resleting ukuran panjang 30cm
- Renda motif vintage untuk hiasan tali tas
- Mesin jahit
- Kapur jahit
- Transfer Paper / Tinta kain (untuk membuat inisial di tas)
- Cara Membuat
1. Ukur kain kanvas dan kain keras menggunakan meteran dan kapur jahit sesuai dengan keinginan, saya membuat ukuran 35cm x 40cm.
2. Kemudian tempel kain keras pada kain kanvas, kemudian panaskan menggunakan setrikaan sampai menempel. Saya memakai kain keras untuk melapisi kain kanvas, tapi hasilnya memang menjadi kaku. Mungkin lebih baik untuk pelapis kalian bisa pakai kain furing saja.
3. Ukur kain kanvas lebar 8cm x 60cm untuk dijadikan tali tas. Kemudian lipat dua. Lalu lipat setengah cm pada sisi-sisinya dan jahit menggunakan jahit lurus.
4. Saya menambahkan hiasan renda vintage untuk bagian depan/atas tali. Saya jahit rendanya menggunakan jahitan lurus.
5. Siapkan resleting. Saya membuat pelapis ujung resleting menggunakan kain kanvas agar ujung resleting terlihat rapih. Jahit kedua penutup ujung resleting tersebut.
6. Jahitkan tali tas bersama resleting ke bagian atas kain kanvas. Kalian bisa menggunakan sepatu jahit resleting atau sepatu jahit biasa.
7. Lalu saya jahit sisi kanan, kiri dan bawah menggunakan jahit zigzag terlebih dahulu agar benang dari kain tidak keluar-keluar. Setelah itu saya jahit menggunakan jahitan lurus biasa.
8. Pada bagian bawah saya ukur 5cm x 5cm untuk tiap sisi. Kemudian dibuat segitiga pada ujung (lihat gambar untuk lebih jelasnya). Tarik garis dari tanda ukuran 5cm x 5cm kemudian jahit tepat diatas garis tersebut.
9. Tas siap digunakan